Pernah dengar kuliner Sei Sapiku ? Mungkin ada sebagian orang yang belum familiar dengan nama makanan tersebut. Sayapun demikian.
Jadi sebelum saya mengetahui adanya bisnis kuliner Sei Sapiku milik Tom Liwafa ini, ceritanya nih bos saya menjual sei sapi dalam bentuk frozen. Nah harga sei sapi frozen ini lumayan mahal juga sih, yaitu 200 ribu rupiah untuk 250 gram daging sei sapi. Bayangkan kalau satu kilogram bisa 800 ribu rupiah donk ya.
Nah, suatu ketika saya tidak sengaja nonton Youtube dan entah mengapa di beranda saya muncul salah satu sosok yang konon dijuluki Crazy Rich Surabaya yaitu Tom Liwafa.
Ternyata Tom Liwafa ini yang santer diberitakan bagi-bagi sembako (sungguhan) dan uang yang ditaruh di dalam kardus mie instant kepada beberapa masyarakat menengah ke bawah di Surabaya.
Kenapa saya tulis sembako sungguhan, karena tidak lama sebelum Tom Liwafa bagi-bagi sembako ini, ada aksi yang tidak sepantasnya dilakukan oleh Ferdian Paleka yaitu melakukan prank kepada waria dengan membagikan kardus mie instant yang ternyata isinya sampah!
Karena aksi sosial Tom Liwafa sebagai bentuk perlawanan yang dilakukan terhadap aksi tak berperikemanusiaan dari Ferdian Paleka akhirnya sosok Tom Liwafa sukses menyedot perhatian masyarakat luas mulai dari latar belakang ekonominya dahulu sampai bisnisnya yang menggurita khususnya di Kota Surabaya.
Salah satu bisnis kuliner yang menarik saya untuk berkunjung adalah Sei Sapiku ini. Background outlet yang dominan merah apalagi selalu melihat keramaian Sei Sapiku Nginden Semolo di Instagram Story Tom Liwafa beserta istri, Delta Hesti membuat saya makin penasaran ingin berkunjung.
Baiklah, agar tidak makin penasaran dengan kuliner tersebut, akhirnya saya berkunjung ke salah satu outlet Sei Sapiku yang baru saja buka di wilayah Rungkut. Tentu saja dinamakan Sei Sapiku Rungkut Surabaya.
Pas saja nih awal bulan gajian yuk ah saya dan suami sedikit berwisata kuliner ke Sei Sapiku Rungkut. Ketika suami memarkir sepeda motor langsung saja saya jeprat jepret kamera smartphone demi mendapatkan gambar tampak depan Sei Sapiku Rungkut ini. Maklumlah, seorang blogger harus punya ide untuk tema menulisnya, hihihi.
Suasana sore itu masih nampak sepi. Kami ke outlet sekitar pukul 17.00 WIB. Ya jam segitu bukan waktunya makan sih ya sehingga wajar kalau sepi pengunjung. Bisa jadi waktu paling ramai sebuah tempat makan itu dikunjungi banyak orang adalah ketika makan siang dan menjelang makan malam.
Sei Sapiku Rungkut : Pilihan Kuliner Untuk Arek Suroboyo
Masuk ke dalam outlet Sei Sapiku Rungkut, kami disambut oleh mbak dan mas yang menjaga kasir. Seperti pada umumnya tempat makan kekinian biasanya pesan, bayar lalu makanan di antar. Begitu juga dengan Sei Sapiku. Kami dipersilahkan pilih menu di meja kasir lalu membayar sesuai harga yang tertera lalu terakhir diberi kebebasan memilih tempat duduk yang kami inginkan.
Karena Sei Sapiku Rungkut terletak di sebuah ruko dengan tiga lantai, sehingga tempat untuk pengunjung makan dibagi dua yaitu lantai satu dan lantai dua. Sedangkan lantai tiganya dikhususkan bagi pengunjung yang ingin menunaikan sholat lima waktu bagi yang beragama Islam. Kok ya pas sekali suami saya belum sholat ashar saat kami ke Sei Sapiku Rungkut sehingga langsung saja pergi lantai tiga untuk menunaikan sholat ashar. Ohya tak ketinggala ada toilet juga ya
Untuk kalian yang engga kuat naik tangga, aku sarankan ketika makan di Sei Sapiku Surabaya mending di lantai dasar aja yah, hihihi. Tangganya tinggi banget menurutku yang sudah hampir usia empat puluh ini. Mungkin karena baru pulang kerja juga jadi agak lelah gitu menaiki anak tangga. Pokoknya kalau bawa orang tua yang sudah sepuh, saya sarankan di lantai dasar aja ya. Kelebihan makan di lantai dasar itu bisa merokok sih bagi kalian yang perokok ya. Karena kan terbuka ruangannya gitu. Tapi sih saya sarankan jangan merokok yah karena kurang baik untuk kesehatan.
Bagi kalian yang tidak kuat dengan hawa panasnya kota Surabaya bisa memilih lantai 2 ya untuk menyantap hidangan Sep Sapiku. Karena lantai duanya sudah dipasang AC dan tertutup banget. Kalian engga perlu khawatir karena walau ruangannya tertutup dan agak jauh dari pramusaji, namun ada bel yang bisa kalian pencet jika sewaktu-waktu butuh sesuatu. Misalnya aja mau nambah makan lagi karena kurang banyak, hihihi.
Selama pandemi. susunan kursi untuk pengunjung dirancang sedemikian rupa menerapkan social distancing. Tuh lihat sendiri kan ada bangku yang diberi tanda silang, tandanya tidak boleh diduduki. Namun apalah daya kita cuma manusia biasa yang inginnya dempet-dempetan, #eeaaa...
Di bawah ini merupakan penampakan salah satu menu Sei Sapiku Rungkut. Sebenarnya semua menu Sei Sapiku hampir semua cabang sama persis ya. Coba deh nanti kalau ada rezeki lagi saya mau ke Sei Sapiku Nginden Semolo, outlet yang pertama kali dibuka.
Kebetulan saya dan suami masih belum paham banget seperti apa Sei Sapi itu. Kalau nasi campur udah sering kali yah kami makan. Nah, daripada kuatir tidak doyan karena baru pertama kali makan, akhirnya kami putuskan makan Sei Sapi Jumbo dengan harga 35ribu rupiah, nasi 2 porsi dan es teh 2 gelas. Awalnya bingung donk bedanya biasa dengan jumbo apa, namun mbak yang bertugas melayani kami menjelaskan kalau jumbo bisa dimakan untuk dua orang. Wah seneng donk saya udah denger kata jumbo nih.
Baiklah, saya pun memilih Sei Sapiku jumbo namun hanya seporsi saja karena beranggapan bisa dimakan dua orang. saya berpikir kalau pesan dua porsi nanti jadinya malah mubazir karena bakal tidak habis. Namun ketika pesanan kami datang, agak terkejut juga nih saya. Karena yang datang tidak sesuai dengan ekspektasi saya akan jumbonya itu. Bisa dilihat di foto yang saya ambil di atas jika Sei Sapinya menurut saya sih cocoknya dimakan oleh orang satu aja, hihihi. Maklum, perut saya ini perut karet jadi gampang laper.
Setelah pelayan meninggalkan kami yang kebetulan hanya berdua saya di ruangan itu, akhirnya kami mulai menyantap Sei Sapiku. Walau ekspektasi porsi jumbo tidak sesuai dengan yang saya bayangkan, bagiku tak masalah deh walau ternyata engga jumbo-jumbo banget, hihihi. Toh, saya hanya penasaran ingin masuk ke salah satu gerai kuliner milik Crazy Rich Surabaya, Tom Liwafa.
Sekarang waktunya sedikit mereview rasa dan kelezatan Sei Sapiku. Sei Sapi dihidangkan dengan nasi jeruk atau mungkin semacam nasi liwet ya kalau orang Jawa bilang, menurutku lezat juga nih. Apalagi ada kuahnya, menambah gurih rasa. Ohya, kalau ada orang yang tidak suka makan dengan kuah, wajib coba deh Sei Sapiku ini karena kuahnya justru yang bikin nagih ingin nambah.
Lalu tumis daun singkong ternyata wajib ada di hidangan Sei Sapiku milik Tom Liwafa ini. Karena suamiku bukan penggemar berat daung singkong ya udah aku aja yang menghabiskan, hihihi. Lagian enak juga kok tumis daun singkongnya. Ga berasa pahitnya.
Sei Sapiku ini gencar melakukan promosi makanan khususnya melalui Instagram Story, sehingga membuat saya sangat penasaran ingin berkunjung ke salah satu gerainya dan pilihan pun jatuh ke Sei Sapiku Rungkut.
Bagi kalian warga Rungkut dan sekitarnya kalau lagi mager gegara hujan, bisa nih order online aja Sei Sapiku Rungkut. Kalian tinggal duduk manis, akang ojek online akan antar Sei Sapiku ke rumah kalian.
Jika ada yang praktis dalam memesan makanan kenapa harus ribet!
Sei Sapiku Rungkut
Alamat : Jl. Rungkut Madya No. 81-A
Surabaya
Dine in / order online juga bisa
Posting Komentar untuk "Sei Sapiku Rungkut Surabaya "