Erupsi gunung Ili Lewotolok yang terjadi baru-baru ini pada tanggal 29 November 2020 di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan 7.991 warga Lembata harus mengungsi. Bahkan sampai hari Kamis tanggal 3 Desember 2020 pun erupsi masih terjadi.
Kabupaten Lembata yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki penduduk kurang lebih berjumlah 140.390 jiwa (data tahun 2018). Kabupaten Lembata termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki gunung berapi aktif yaitu Gunung Ili Lewotolok.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan julukan Ring Of Fire dimana memiliki 127 gunung berapi dan beberapa diantaranya masih berstatus aktif dan bisa terjadi erupsi sewaktu-waktu tanpa diprediksi. Salah satunya adalah Gunung Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Lembata sendiri terdiri dari 9 kecamatan sebagai berikut :
- Kecamatan Atadei
- Kecamatan Buyasari
- Kecamatan Ile Ape
- Kecamatan Ile Ape Timur
- Kecamatan Lebatukang
- Kecamatan Nagawuntung
- Kecamatan Nubatukan
- Kecamatan Omesuri
- Kecamatan Wulandoni
Adapun kecamatan yang terdampak erupsi gunung Ili Lewotolok antara lain :
- Kecamatan Ile Ape
- Kecamatan Ile Ape Timur
- Kecamatan Lebatukang
- Kecamatan Nubatukan, dan
- Kecamatan Omesuri
Kita bisa bayangkan jika ada lima kecamatan yang terdampak erupsi gunung Ili Lewotolok maka berapa banyak masyarakat baik itu orang dewasa maupun anak-anak yang berada dalam kesulitan hidup karena dihimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari erupsi.
Dampak Erupsi Gunung Ili Lewotolok
Beberapa wilayah di Indonesia juga ada yang mengalami dampak erupsi namun erupsi terbaru terjadi di provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya di Kabupaten Lembata.
Erupsi Gunung Ili Lewotolok memiliki dampak sosial ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya, antara lain :
- Masyarakat mau tidak mau harus mengungsi untuk menghindari kemungkinan terjadinya letusan yang lebih besar lagi. Secara tidak langsung mereka akan kehilangan mata pencaharian.
- Di masa pandemi COVID-19 ini, erupsi Gunung lli Lewotolok dapat mengakibatkan rawannya penularan virus karena masyarakat yang mengungsi tidak memungkinan untuk melakukan physical maupun social distancing.
- Menimbulkan masalah kesehatan karena abu vulkanik yang keluar akibat erupsi salah satunya gangguan pernapasan.
- Menghambat jalannya tranportasi khususnya jalur udara dengan adanya penutupan bandara akibat abu vulkani Gunung Ili Lewotolok.
Sebagai warga negara Indonesia dimana mewarisi nilai leluhur yang baik yaitu jiwa gotong royong maka sudah sepatutnya kita saling membantu saudara setanah air khususnya yang sedang menjadi korban dari erupsi Gunung Ili Lewotolok ini.
Salah satu yayasan kemanusiaan yang tanggap terhadap bencana adalah Wahana Visi Indonesia. Melalui Wahana Visi Indonesia kita bisa menyalurkan bantuan untuk saudara setanah air yang terkena dampak erupsi Gunung Ili Lewotolok. Berapapun donasi kalian tentu akan sangat berharga bagi masyarakat di Kabupaten Lembata.
Jika ingin berdonasi melalui Wahana Visi Indonesia maka caranya cukup mudah sekali. Kita hanya perlu membuat akun untuk mendaftar sebagai anggota di www.wahanavisi.org seperti yang tertera di bawah ini. Kita tinggal klik menu DONASI SEKARANG lalu akan muncul berapa nominal yang ingin kita donasikan. Selanjutnya kita bisa membaca petunjuk yang telah disediakan di website tersebut.
Jadi untuk kalian yang tergerak hatinya, mari bantu saudara-saudara kita yang terkena dampak erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebesar apapun bantuan kita akan sangat berarti untuk mereka apalagi di masa pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan berakhirnya.
Sumber referensi :
regional.kompas.com
wikipedia.org
merdeka.com
https://www.youtube.com/watch?v=UXkpraOnl18
Posting Komentar untuk "Bantu Warga Yang Terkena Dampak Erupsi Gunung Ili Lewotolok"