Bulan-bulan ini menjadi bulan bagi mahasiswa baru. Tips memilih perguruan tinggi pilihan merupakan hal yang harus dilakukan orang tua maupun anak yang ingin melanjutkan pendidikan mereka. Saya yakin semua orang tua yang memiliki anak berada di tingkat akhir SMU akan mempersiapkan budget lebih untuk biaya kuliah anak.
Anak pun berada pada fase bersuka cita karena pada akhirnya telah menamatkan pendidikan selama dua belas tahun dari SD sampai SMU. Mungkin bagi saya yang dulu pernah bersekolah juga, dua belas tahun merupakan perjuangan panjang sampai akhirnya bisa melepas seragam sekolah, hehehe. Namun bukan berarti kuliah di perguruan tinggi tidak ada rintangannya, justru makin berat ya menurut saya. Semua tinggal bagaimana kita sebagai mahasiswa menyikapinya.
Tentunya ketika memilih perguruan tinggi pilihan haruslah yang sesuai keinginan sang anak ya agar mereka betah dan cepat lulusnya. Seperti yang ditulis oleh sahabat blogger Mbak Icha dalam tulisannya tips cepat lulus kuliah bahwa orang tua pasti mengharapkan agar anaknya bisa lulus tepat waktu. Selain untuk kebanggan orang tua, pastinya juga untuk menghemat biaya pendidikan yang sudah dikeluarkan selama ini.
Dulu saya akui jika saya kuliah karena faktor seadanya, hehehe. Lho kok bisa? Mungkin ada yang heran kenapa seadanya, karena waktu itu saya ikut UMPTN bingung mau milih jurusan apa. Jurusan yang saya idamkan adalah Sastra Inggris karena ketika SMU nilai pelajaran Bahasa Inggris saya lumayan bagus. Namun di sisi lain saya sadar diri bahwa persaingan dalam mendapatkan jurusan tersebut sangatnya banyak sehingga pilihan kedua saya jatuh pada jurusan Sosiologi.
Alhamdulillah saya akhirnya lulus UMPTN walaupun diterima di jurusan kedua. Saya sempat bingung apa itu jurusan Sosiologi dan prospek ke depannya. Sempat ingin mundur namun tidak jadi.
Sekarang saya merasa ada hikmahnya juga tetap lanjut kuliah di kampus negeri dengan jurusan Sosiologi. Setahun setelah jadi mahasiswi, Bapak saya dipanggil Allah SWT sehingga otomatis tidak ada lagi yang memberi nafkah untuk pendidikan saya. Alhamdulillah dengan kuliah di kampus negeri, biaya yang harus saya keluarkan relatif murah.
Cerita Memilih Perguruan Tinggi
Saya ingin bercerita mengenai keponakan yang tahun ini melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Keponakan yang awalnya ingin masuk perguruan tinggi negeri ternyata qadarullah gagal dalam tes penerimaan mahasiswa baru. Ohya, saya itu sudah engga mengikuti lagi jalur-jalur khusus penerimaa mahasiswa yah jadi engga paham ketika keponakan mengikuti jalur khusus atau jalur lainnya.
Ternyata keberuntungan belum berpihak kepada keponakan. Dia tidak lulus SPMB maupun jalur khusus penerimaan mahasiswa baru. Akhirnya setelah melalui diskusi yang cukup panjang dengan kedua orang tuanya, akhirnya keponakan memutuskan untuk berkuliah di IT Telkom yang terletak di Surabaya.
Legowo, hal tersebut yang harus dimiliki oleh seseorang yang tidak diterima di perguruan tinggi negeri. Karena menurut saya zaman sekarang ini baik perguruan tinggi negeri maupun swasta tidak ada bedanya yah.
Kalau dulu ketika tahun 70an, 80an serta 90an mungkin masih ada sedikit pengkotak-kotakan atas lulusan kampus negeri dan swasta. Namun Alhamdulillah di era milenial saat ini hal tersebut tidak berlaku lagi ya.
Adapun tips sederhana dari saya dalam memilih perguruan tinggi pilihan antara lain :
- Pilihlah yang sesuai dengan jurusan yang dituju oleh si anak karena jika hal tersebut sudah terpenuhi biasanya anak akan menjadi lebih semangat dalam belajar di kampus barunya.
- Jika anak belum punya pandangan jurusan, ada baiknya cari perguruan tinggi yang sama dengan beberapa teman dekatnya. Karena ada sebagian anak sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga diharapkan ketika bertemu kembali dengan teman-teman SMU nya dia tidak akan kesulitan dalam bergaul.
- Yang paling penting sebenarnya adalah cari perguruan tinggi yang sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua. Jangan sampai anak memiliki gengsi tinggi untuk berkulih di salah satu kampus ternama namun orang tua tak mampu membiayai. Disini orang tua setidaknya harus memberi pengertian kepada si anak.
- Jika anak memilih merantau ke luar daerah tempat tinggalnya, usahakan ada keluarga dekat yang tinggal di kota tersebut. Saya ambil contoh keponakan saya yang kuliah di Surabaya dimana ada saya sebagai tante dan ibu saya sebagai eyangnya sehingga anak akan mendapat pengawasan dari keluarga terdekat.
Bener banget, kak. Aku pas milih PT tuh milih yang ada temen aku. Biar kalo pas lagi bingung atau susah bisa ada temennya. Dan emang bener jadi support system juga
BalasHapusaku dulu berkiblat ke kakak2kukarena kuliah di ipb jadi pengen di ipb loh mbak maria, tp ga kesampean alhamdulillahnya milih perguruan tinggi meski swasta karena dpt beasiswanya hehe
BalasHapusSaya dulu milih perguruan tinggi yang deket dari rmh mbak jaraknya secara orangnya megeran wkwkw ..emang ya memilih perguruan tinggi tuh ga asal ikut temen saja harus dipikirkan matang ya mbak
BalasHapusDulu Sempat kepikiran mau kuliah di luar. Tapi kok kasian sama mama karena dulu anaknya udah pada nikah. Lagian takut juga jauh dari pengawasan orangtua..
BalasHapusSedih banget kampus idaman yang aku mau belum mau menerimaku ,ya udahlah hidup harus berjalan akhirnya masuk swasta dehh yang ga ada barengannya, tapi karena ada cowo yang kusukai kuliah disitu hahaha.
BalasHapusYang jadi masalah nih kadang ortu yang memaksakan kehendaknya ya kak, hihihi padahal yang menjalani pendidikan anaknya.
BalasHapusKalo cowok mungkin modal nekad aja meskipun gak ada sodara atau kenalan. baiknya sih ada teman, atau cari teman atau kenalan dulu, biar lebih aman. Itu kalo kampusnya jauh.
BalasHapusWalah, untung saja ponakan lapang dada ya, tetapi dulu aku kuliah di luar kota dan gak kenal siapa pun benaran dari zero, no worry selama orang tua dan anak bisa dilepas sendirian, ortu ga perlu worry
BalasHapussaya dulu tuh milih kampus karena terkenalnya haha, dulu UI tuh idaman banget. sampai ikut SIMAK dan SNMPTN tapi gak lolos, malah masuk PMDK di Telkom University, haha. pasrah aja udah sama takdir kalau saya hihi.
BalasHapusMemang sulit kak cari perguruan tinggi yang sesuai dengan isi kantong orang tua. Adikku ambil di solo sesuai minatnya desain gambar. Eh, gak lolos.
BalasHapusAku dulu cuman ikut-ikutan sama kawan, pass menjalani ya kesulitan karena ga sesuai kemampuan
BalasHapusWah saya kalo udah bicarain soal universitas ya cuma bisa menyimak aja. Gak ada pengalaman dalam ini soalnya
BalasHapusSaya dulu milih perguruan tinggi ngikut pilihan ortu. Pokoknya harus ada Islamnya
BalasHapusBagus nih tipsnya, kl saya waktu itu kuliahnya krn dorongan orangtua, jadi saat dikirim merantau saya.manut2 aja daftar ke kampus yg sebenarnya bukan pilihan saya..tapi setelah dijalani alhamdulillah selesai juga dan ilmunya sampai sekarang bermanfaat banget
BalasHapusYup..utk yang mengambil kuliah di luar kota... usahakan ada keluarga dekat biar ada yg mudah mantaunya
BalasHapus