Setiap manusia selayaknya perlu membatasi menggunakan sosial media. Bosan di rumah ga ngapa-ngapain ? Ujung-ujungnya gegoleran di tempat tidur sambil buka aplikasi Instagram. Gitu aja seterusnya sampai lebaran kuda. Hasilnya ? Gak ada, eh ada sih ya. Hasilnya ngantuk.
Membuka media sosial boleh-boleh saja asal penggunaannya bijak dan terukur, seperti yang ditulis oleh Mbak Bayu Fitri dalam salah satu postingannya di blog bahwa kita harus merdeka dalam menggunakan media sosial secara bijak. Saat ini guyuran informasi seperti tidak ada habisnya deh kalau kalian lihat. Setiap detik ada saja kejadian viral di masyarakat. Dan sumber yang paling cepat adalah melalui sosial media.
Saya pribadi sangat senang dengan adanya teknologi yang semakin maju saat ini. Bayangkan di saat tahun 1996an ketika saya berada di bangku SMU dimana alat komunikasi yang ada hanya telepon rumah. Dan itupun telepon hanya bisa kami gunakan sesama anggota komplek perumahan dengan kode-kode tertentu. Ketika saya SMU, janjian main bareng teman biasanya kami lakukan ketika ada peringatan hari besar keagamaan dimana setelah selesai acara kami akan cabut ke rumah teman untuk sekadar kongkow.
Kalau sekarang ? Gampang banget, tinggal buka Whatssapp grup teman sekelas atau segank lalu bikin janji, udah deh. Gak perlu repot nunggu ketika ada acara peringatan hari besar untuk berkumpul bersama. Kemudahan teknologi membawa kita mudah untuk melakukan mobilisasi, mencari tahu kabar teman lewat media sosial mereka tanpa harus kontak langsung.
Di sisi lain, penggunaan media sosial bagai pisau bermata dua. Selain membawa dampak positif juga tentu ada sisi negatif yang menyertainya. Menurut Kompasiana.com ada beberapa dampak negatif penggunaan sosial media secara berlebihan, antara lain :
- Menghabiskan waktu terbuang secara sia-sia
- Menjadikan seseorang tidak suka bergaul. Ketika kita sudah asyik dengan dunia media sosial menjadikan diri ini seolah tak membutuhkan orang lain. Semua seakan bisa dikerjakan seorang diri.
- Menjadikan seseorang menjadi malas. Jujur saya pernah mengalami rasa malas karena terlalu sering mengakses media sosial tanpa mengenal waktu. Yang ada adalah banyak deadline pekerjaan yang menumpuk akibat hal tersebut.
- Menimbulkan permusuhan dalam pergaulan
- Timbulnya kasus kejahatan. Hal ini yang paling saya takutkan apalagi ketika banyak menonton berita di televisi seorang anak perempuan hilang setelah bertemu dengan teman yang baru dikenal melalui media sosial. Saya merasa miris dengan kejadian seperti ini dan membayangkan bagaimana perasaan orangtua para anak gadis yang begitu mudahnya menerima obral janji lawan jenis hanya melalui media sosial
Untuk diri saya sendiri ada pembatasan terhadap penggunaan media sosial yang harus saya lakukan. Bagaimana tidak, begitu saya membuka media sosial utamanya aplikasi Instagram dam Facebook, maka bisa dua jam saya hanya scroll-scroll beranda kedua media sosial itu tak jelas! Iya kalau bermanfaat, nah kalau setelah itu kepala saya jadi pusing dan mata sakit siapa juga yang meu mengobati. Pasti ujung-ujungnya saya juga yang rugi.
Yuk, kepoin : Channel Asyik Selama Di Rumah Aja
Perlunya Membatasi Diri Menggunakan Media Sosial
Berikut alasan saya mengapa perlu membatasi menggunakan media sosial antara lain :
- Menggunakan media sosial tanpa batas akan menghabiskan waktu saya secara sia-sia sehingga saya menjadi tidak produktif di pekerjaan lainnya. Contohnya pekerjaan rumah terbengkalai karena saya lupa waktu dalam bermedsos ria.
- Terkadang saya sering mempercayai informasi yang ternyata hoax dikarenakan seringnya membuka akun-akun media sosial yang tidak jelas.
- Penggunaan gadget dalam membuka media sosial akan memperparah kondisi kesehatan saya terutama kesehatan mata dan sering mengalami pusing berlebih akibat terlalu lama menatap layar ponsel.
Adapun beberapa cara agar perhatian teralihkan untuk tidak sering menggunakan media sosial antara lain :
- Menyibukkan diri dengan pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan beres-beres rumah. Kalau memasak ditekuni bisa jadi penghasilan, why not ! Selain tidak membuang waktu, menghasilkan uang dan bagian dari makanan yang sudah dijual masih ada sisa maka bisa untuk makan sekeluarga kan.
- Beribadah. Kadang kala kita lupa waktu untuk menghadap sebagai kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa lebih sedikit dibanding urusan duniawi. Kita terlalu disibukkan dengan urusan duniawi sehingga menghadap Tuhan pun hanya sekadar menggugurkan kewajiban saja.
- Mengisi waktu luang dengan menulis. Nah, kalau cara ketiga ini karena saya sendiri mulai aktif di dunia blog dan kepenulisan sehingga berusaha mengalihkan kegemaran bermedsos dengan menulis yang bermanfaat.
- Berolahraga. Kegiatan olahraga merupakan aktivitas yang kadang sulit terlaksana. Selalu saja ada alasan bagi kita, yang sibuklah, yang capek dan alasan gak masuk akal lainnya. Tapi untuk bermain gadget ? Hayoo.... pasti deh lebih banyak waktu dan tidak akan ada lelahnya. Padahal mata juga lelah karena penggunaan gadget berlebihan. Maka dari itu, yuk coba mulai berolahraga minimal 30 menit saja tiap hari. Selain badan sehat, perhatian ke gadget bisa berkurang sedikit demi sedikit.
Bagi kalian yang saat ini sedang mengalami hal serupa seperti saya, yuk mulai dari sekarang kita batasi penggunaan medial sosial dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi kuper itu engga baik juga sih, tapi kalau terlalu lama mantengin medsos bisa-bisa pekerjaan lain tidak terselesaikan dengan baik.
Bener mbak Maria, mantengin gawai dan berselancar di sosial media kadang bikinlupa waktu ya..makanya mending nulis bikin kontent blog drpada stalking2 di sosial media ..krna sama buang waktunya,,cuma klo stalking doank ga produktif kalau nulis blog ..jadi update blog hehehe
BalasHapusNgebatesin penggunaan sosial media emang penting banget, kak. Kalau ngga, yang ada nanti ngga nulis-nulis juga. Malah sekrol. Ini pengalamanku banget. Jadi harus dibatesin bahkan kadang aku matiin jaringan internetku biar ga ganggu waktu nulis
BalasHapusBetul banget kak so saya alami sendiri selama aktif di Medsos kadang saya lupa waktu karena kebanyakan scrool Story orang hehehe
BalasHapusBener kak, kudu dibatasi biar ngerti batasan :D Soalnya kadang nggak cuma ngabisin waktu, tapi juga buang buang waktu, jadi gitu deh
BalasHapusSemenjak rajin nulis artikel blog malah aku jadi jarang buka medsos kak Maria 😁.
BalasHapusKadang buka kalo pas ada iklan doang.. kebutuhan kerjaan aja kak..
aku sebenarnya jadi rajin ngeblog karena ga mau berlam2 di medsos tau ka maria. eh skrg blogger juga harus aktif ya di medsosnya untuk publikasi blognya hahah..duh duh
BalasHapusBetul kak, penggunaan media sosial harus dibatasi dan dimanfaatkan untuk yg positif.
BalasHapusMenggunakan media sosial ada baiknya di saat lagi santai, dengan begitu pekerjaan atau urusan yang lain tetap berjalan sebagaimana mestinya.
BalasHapusDan jangan sampai membuat kita jadi anti sosial karena terlalu lama menatap layar gadged sehingga lupa dengan kehidupan bersosial kita.
Sama saya juga kak...sebisa mungkin ga terlalu sering bermedsos..lebih sering ke kegiatan fisik.. biar ada pergerakan badan dan sehat
BalasHapusmenjadikan malas itu bener bangeet, kadang saya jadi seharian rebahan doang karena udah terpaku sama sosial media haha. duh, emang bener nih harus dibatasi. sekarang saya batasi sosial media kalau untuk posting update blog aja. selain itu, malam aja sebelum tidur biar gak kebablasan kalo tiap hari cek sosmed hehe.
BalasHapusDemi er kadang kalau saya harus aktif di ig malah kak. Suka ikutan bw sosmed . twitter juga. cuannya mayan di 2 sosmed itu sih kak hehehe
BalasHapusMinimal pakai aplikasi parenting
BalasHapusPenasaran deh lebaran kuda itu apa mbak? wkwkwk
BalasHapusKalo aku lebih selektif ke pertemanan dan orang-orang yg kufollow, no toxic people
BalasHapusBenar sekali terlalu lama browsing di media sosial pun jadinya gak baik bisa julid dan ada baiknya lebih banyak melakukan kegiatan yang real
BalasHapus