Berbicara
mengenai makanan rasanya tidak akan pernah habis dibahas olehku karena aku
penggemar berat makanan, hehehe. Tentu makanan yang halal dan cocok di lidahku.
Walaupun aku termasuk orang yang tak pilih-pilih makanan namun tidak semua aku
doyan. Misalnya saja pare, sayur yang terbilang pahit ini masuk ke dalam list
makanan yang tidak kusuka. Jika membeli siomay, maka aku sudah mewanti-wanti
abang penjual siomay untuk tidak memasukkan pare ke dalam pesananku.
Menu Paten di Hari Lebaran
Nah,
kalau di hari raya Idul Fitri biasanya menu yang disajikan oleh ibuku tak
jauh-jauh dari opor ayam, sambal goreng daging ala simbah, sayur manisa dan
tentu tak lupa kerupuk donk ya sebagai penambah cita rasa. Kenapa ibuku
menyebut sambal goreng daging ala simbah, karena itu adalah resep dari nenekku yang
mana sambal goreng dagingnya diberi Lombok merah yang dirajang tipis-tipis dan
itu merupakan menu turun temurun dari keluarga besar ibuku.
Menu
dari tahun ke tahun yang hampir tidak pernah membuatku bosan untuk
menyantapnya. Mungkin sejak aku duduk di bangku Sekolah Dasar setiap tahun
makan menu lebaran yang tak pernah gonta ganti.
Tahun
ini ada perbedaan dimana ibu dan mertuaku merayakan di kota yang sama yaitu
Surabaya. Biasanya mertuaku akan mudik ke kampong halamannya Banjarbaru jika
lebaran tiba sekalian nyekar ke makam suaminya atau almarhum bapak mertuaku.
Karena tahun ini pandemic covid-19 belum bisa diprediksi kapan berakhir, maka
mertuaku memutuskan untuk tidak pulang kampong.
Ibu
dan mertuaku memiliki rencana memasak masing-masing sehingga aku harus
menghargai keputusan keduanya. Ibuku sendiri pasti akan memasak menu yang aku
sudah tak heran dari tahun ke tahun, namun ibu mertua juga akan memasak nasi
uduk di rumahnya. Wah, benar-benar nikmat dari Allah SWT yang tak terhingga, memiliki
kedua orang ibu yang pintar memasak dan punya menu andalan sendiri-sendiri.
Tentu aku akan membantu mereka sesuai kemampuanku, hihihi. Karena biasa nih
orang tua punya idealisme sendiri sehingga tidak ingin dibantu oleh anaknya.
Kalau
ibu mertua biasanya masak nasi uduk dengan lauk antara lain abon, telur dan ayam
dibumbu masak habang. Bumbu masak habang merupakan bumbu khas yang berasal dari
Banjarmasin. Bumbu merah yang dicampur ke dalam telur dan ayam yang telah
digoreng lalu diberi taburan bawang goreng, wah rasanya mantap sekali sampai
ingin nambah, hihihi. Selain bumbu masak habang biasanya ibu mertua membuat
lauk sambal goreng hati sebagai teman makan nasi uduk.
Kalau
kalian punya menu lebaran apakah dari tahun ketahun ? Share yuk di kolom
komentar.
Menu lebaran yang khas ^^ Kalau di rumahki ada ketupat, rendang dan opor ayam. Senang banget.
BalasHapussama kita mbaak... met lebaran ya mbak
HapusAku sukaaa ayam tapi kalo dimasak opor kenapa jadi ga suka yaa mba Mar hehehe. Lebih suka yg digoreng atau dibumbu pedes gitu. Kalo ada opor ayam biasanya kuambil kuahnya aja hihi
BalasHapusTahun ini sepertinya jiwa tuaku meronta-ronta Mbak Han.. Gegara makan santan terlalu banyak pusing udah 4 hari ga sembuh2, hihihi.
Hapus