Biasanya lebaran identik dengan segala sesuatu yang baru. Entah itu korden baru, sofa baru hasil beli pakai uang THR sampai baju yang dipakai khusus halal bil halal di hari nan fitri tersebut.
Berbicara mengenai baju baru sebenarnya bukanlah suatu kewajiban. Hal itu merupakan tradisi turun temurun saja yang sudah berlangsung puluhan tahun lamanya sehingga dijadikan semacam pembenaran bahwa lebaran sebaiknya membeli baju baru.
Jujur saja yah, zaman aku kecil atau lebih tepatnya duduk di bangku SD tradisi memakai baju baru merupakan suatu keharusan tersendiri. Entan mungkin ini merupakan cara almarhum bapak untuk membahagiakan anak-anaknya. Aku masih ingat seminggu sebelum lebaran biasanya kami anak-anaknya diajak bapak pergi ke toko baju di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tak harus berupa baju baru yang dipilih anak-anaknya, namun bisa barang lain. Misalnya kakak laki-lakiku biasanya lebih senang membeli sepatu baru dibanding baju baru. Kalau aku dan kakak perempuan pastinya lebih memilih baju ya karena mungkin perempuan pada dasarnya seperti itu, ingin dilihat orang lain tampak bersinar, hehehe.
Idul Fitri Tak Identik Dengan Baju Baru
Seiring berjalannya waktu, kami beranjak dewasa dan mulai berubah dalam pola pikir. Apalagi Bapak sudah wafat dan meninggalkan kami untuk selama-lamanya dan tak mungkin lagi membelikan baju untuk kami 😢 (Al Fatihah untuk Bapak).
Khusus untuk diriku, membeli baju saat ini benar-benar atas dasar kebutuhan semata misalnya ada acara seminar kantor, menghadiri resepsi pernikahan teman dan acara formil lainnya. Ohya, ada lagi satu moment dimana aku wajib membeli baju baru yaitu di saat baju lama sudah tidak muat di badan, hehehe.
Aku ingat-ingat sepertinya sudah tiga atau empat tahun ini aku tidak membeli baju baru di saat lebaran. Lama juga ya. Jika berkunjung ke rumah saudara biasanya aku memakai gamis kebanggaan yang diberi ibu mertua ketika beliau menunaikan ibadah haji tahun 2012 silam. Wah lama juga ya 😋
Tahun ini merupakan tahun yang sangat memprihatinkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Tentu saja penyebabnya covid-19 yang kita tak pernah tahu kapan berakhir. Sehingga rasanya kok bagiku pribadi kurang elok rasanya jika aku harus menghamburkan uang hanya untuk baju baru. Tidak ada yang salah dengan baju baru, namun apabila baju lama masih bisa dan layak untuk dipakai sebaiknya uang bisa dialokasikan untuk kebutuhan pokok lainnya yang lebih penting. Toh dulu di saat aku kecil aku sudah puas dibelikan baju baru oleh almarhum bapak.
Ini bukan pelit tapi bagaimana persepsi kita dalam melihat suatu hal.
Jad, lebaran tanpa baju baru ? siapa takut !
Tahun ini merupakan tahun yang sangat memprihatinkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Tentu saja penyebabnya covid-19 yang kita tak pernah tahu kapan berakhir. Sehingga rasanya kok bagiku pribadi kurang elok rasanya jika aku harus menghamburkan uang hanya untuk baju baru. Tidak ada yang salah dengan baju baru, namun apabila baju lama masih bisa dan layak untuk dipakai sebaiknya uang bisa dialokasikan untuk kebutuhan pokok lainnya yang lebih penting. Toh dulu di saat aku kecil aku sudah puas dibelikan baju baru oleh almarhum bapak.
Ini bukan pelit tapi bagaimana persepsi kita dalam melihat suatu hal.
Jad, lebaran tanpa baju baru ? siapa takut !
Ngak ada baju baru, tapi baju lama masih banyak
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung ke blog saya
Hapus