Suka duka seorang sales dan marketing merupakan hal wajar dalam dunia kerja. Apalagi posisi sales dan marketing selalu dituntut target setiap akhir bulannya. Tujuannya apalagi kalau bukan mempertahankan keberadaan mereka dalam suatu perusahaan. Jika target tak tercapai maka jangan harap mendapat penghasilan memadai bulan berikutnya. Bahkan sales atau marketing yang terikat kontrak bisa terancam dikeluarkan dari kantor jika tidak memenuhi target sales tiap bulannya.
Kalau ditanya pekerjaan sekarang maka aku akan menyebut diriku seorang marketing. Dulu aku pun pernah menjadi sales. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pekerjaan sales maupun marketing. Beberapa orang cenderung menghindari atau bahkan menolak mentah-mentah jika ditawari pekerjaan tersebut.
Apa Beda Sales Dan Marketing
Mereka menganggap profesi sales dan marketing sebagai sebuah profesi yang sulit bahkan mungkin tak bermasa depan. Kata Siapa ? Sebenarnya tidak juga. Mereka-mereka yang menganggap pekerjaan sebagai sales atau marketing merupakan pekerjaan sulit karena mereka hanya melihat dari luarnya saja. Dan bisa jadi yang mereka lihat dari beberapa orang yang mungkin berkunjung ke rumah-rumah untuk menawarkan produk seperti panci dan produk lainnya.
Baiklah, untuk memulai membahas lebih lanjut aku ingin membedakan antara sales dengan marketing. Orang lebih menilai sales itu sifatnya door to door seperti yang terlihat selama ini. Mungkin ada benarnya juga namun bisa jadi tidak sepenuhnya benar.
Sampai saat ini aku menjalani profesi seorang marketing walau tidak ada target yang membebaniku. Kok bisa ? Ya, karena selain marketing aku juga diberi tanggung jawab lain oleh pimpinan dan rasanya sulit jika harus mencapai target sementara sehari-harinya aku juga harus berkutat dengan bidang lainnya.
Seorang sales lebih dituntut untuk dapat menjual produk berupa barang maupun jasa yang dijualnya. Biasanya sales akan melakukan penjualan secara langsung menemui calon pembeli ataupun tidak langsung melalui telepon, yang biasanya dinamakan telesales. Sebagai contoh sales biasanya kita lihat yang menawarkan produk di mall-mall sambil menyebarkan selebaran atau pemflet kepada pengunjung mall.
Seorang marketing biasanya memiliki job description yang tidak jauh berbeda dengan sales. Hanya saja target market yang dituju biasanya tidak sehari langsung bisa closing. Perlu waktu yang lama untuk meyakinkan calon pelanggan untuk mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh si marketing.
Tidak usah jauh-jauh aku akan mengambil contoh yang berkaitan dengan tempat kerjaku sendiri. Jasa pengendalian hama biasanya membutuhkan seorang marketing untuk membidik pelanggannya. Biasanya tidak mudah meyakinkan calon pelanggan untuk menggunakan jasa pengendalian hama. Misalnya orang akan membandingkan, lalu mereka akan beranggapan jika membeli insektisida pengusir serangga di supermarket tidak akan ada bedanya dengan insektisida yang digunakan oleh perusahaan jasa pengendalian hama dalam mengusir serangga. Dari segi biayapun pasti akan lebih terjangkau apabila membeli inseltisida sendiri.
Namun, seorang marketing dituntut untuk mampu mempersuasi calon pelanggan dengan memberikan pengetahuan bagaimana jasa pengendalian hama bekerja. Dan tentu saja melakukan pendekatan ini bukan sehari dua hari, namun bisa sampai berminggu-minggi agar calon pelanggan yakin sampai akhirnya mengambil keputusan mau menggunakan jasa perusahaan tersebut.
Aku pernah mengalami di mana telah memprospek calon pelanggan namun tidak berhasil. Enam bulan sesudahnya pelanggan itu menghubungiku via whattsapp dan menyatakan bahwa neliau ingin kontrak dengan kantor. Apa enggak girang aku dibuatnya. Di saat sedikit putus asa justru rezeki dan keberuntungan berpihak kepadaku. Betapa mempersuasi orang agar membeli produk atau menggunakan jasa yang kita jual itu bukanlah hal yang mudah. Dan butuh waktu bagi orang untuk benar-benar yakin dan percaya di saat memutuskan untuk membeli produk maupun jasa kita.
Yang pasti profesi keduanya sangat erat kaitannya dengan tekanan atau pressure kerja. Apalagi kalau sudah mendekati akhir bulan pasti marketing maupun sales dikejar target omset. Itu mungkin duka dari profesi tersebut. Tapi tidak mungkin dalam hidup akan hanya ada duka saja. Sukanya adalah profesi sales maupun marketing selalu bisa bertemu dengan banyak orang, mengetahui karakter orang sehingga bisa membaca sedikit banyak kepribadian seseorang tanpa harus mempelajari di pendidikan formal.
Baiklah, untuk memulai membahas lebih lanjut aku ingin membedakan antara sales dengan marketing. Orang lebih menilai sales itu sifatnya door to door seperti yang terlihat selama ini. Mungkin ada benarnya juga namun bisa jadi tidak sepenuhnya benar.
Sampai saat ini aku menjalani profesi seorang marketing walau tidak ada target yang membebaniku. Kok bisa ? Ya, karena selain marketing aku juga diberi tanggung jawab lain oleh pimpinan dan rasanya sulit jika harus mencapai target sementara sehari-harinya aku juga harus berkutat dengan bidang lainnya.
Seorang sales lebih dituntut untuk dapat menjual produk berupa barang maupun jasa yang dijualnya. Biasanya sales akan melakukan penjualan secara langsung menemui calon pembeli ataupun tidak langsung melalui telepon, yang biasanya dinamakan telesales. Sebagai contoh sales biasanya kita lihat yang menawarkan produk di mall-mall sambil menyebarkan selebaran atau pemflet kepada pengunjung mall.
Seorang marketing biasanya memiliki job description yang tidak jauh berbeda dengan sales. Hanya saja target market yang dituju biasanya tidak sehari langsung bisa closing. Perlu waktu yang lama untuk meyakinkan calon pelanggan untuk mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh si marketing.
Tidak usah jauh-jauh aku akan mengambil contoh yang berkaitan dengan tempat kerjaku sendiri. Jasa pengendalian hama biasanya membutuhkan seorang marketing untuk membidik pelanggannya. Biasanya tidak mudah meyakinkan calon pelanggan untuk menggunakan jasa pengendalian hama. Misalnya orang akan membandingkan, lalu mereka akan beranggapan jika membeli insektisida pengusir serangga di supermarket tidak akan ada bedanya dengan insektisida yang digunakan oleh perusahaan jasa pengendalian hama dalam mengusir serangga. Dari segi biayapun pasti akan lebih terjangkau apabila membeli inseltisida sendiri.
Namun, seorang marketing dituntut untuk mampu mempersuasi calon pelanggan dengan memberikan pengetahuan bagaimana jasa pengendalian hama bekerja. Dan tentu saja melakukan pendekatan ini bukan sehari dua hari, namun bisa sampai berminggu-minggi agar calon pelanggan yakin sampai akhirnya mengambil keputusan mau menggunakan jasa perusahaan tersebut.
Aku pernah mengalami di mana telah memprospek calon pelanggan namun tidak berhasil. Enam bulan sesudahnya pelanggan itu menghubungiku via whattsapp dan menyatakan bahwa neliau ingin kontrak dengan kantor. Apa enggak girang aku dibuatnya. Di saat sedikit putus asa justru rezeki dan keberuntungan berpihak kepadaku. Betapa mempersuasi orang agar membeli produk atau menggunakan jasa yang kita jual itu bukanlah hal yang mudah. Dan butuh waktu bagi orang untuk benar-benar yakin dan percaya di saat memutuskan untuk membeli produk maupun jasa kita.
Yang pasti profesi keduanya sangat erat kaitannya dengan tekanan atau pressure kerja. Apalagi kalau sudah mendekati akhir bulan pasti marketing maupun sales dikejar target omset. Itu mungkin duka dari profesi tersebut. Tapi tidak mungkin dalam hidup akan hanya ada duka saja. Sukanya adalah profesi sales maupun marketing selalu bisa bertemu dengan banyak orang, mengetahui karakter orang sehingga bisa membaca sedikit banyak kepribadian seseorang tanpa harus mempelajari di pendidikan formal.
Tugas sales maupun marketing setiap bulannya antara lain:
- Menetapkan standar berapa potensi closing atas client yang sedang dihandle
- Menentukan strategi marketing yang tepat setiap bulannya karena mungkin saja strategi marketing berbeda di setiap bulannya, tergantung dari keberhasilan deal atau tidaknya dengan calon customer.
- Melakukan follow up dengan hot prospek maupun yang bukan hot prospek. Hal ini bertujuan agar calon pelanggan mengetahui bahwa produk tersebut masih ada di pasaran sehingga mengingatkan pelanggan jika ada keinginan atau rencana untuk menggunakan produk yang ditawarkan sales maupun marketing.
Penutup
Kemungkinan kedua adalah orang tersebut tidak ada pilihan lain dalam hidupnya sehingga tetap pada profesinya yaitu sales ataupun marketing. Namun jika dijalani dengan hati yang gembira serta keikhlasan maka profesi sales dan juga marketing akan dirasa dapat memotivasi diri untuk terus berusaha mempersuasi orang lain untuk membeli dan menggunakan produk ataupun jasa yang dijualnya.
Jadi untuk para sales dan marketing, tetap semangat ya! Dan jangan pernah berhenti berputus asa dalam menawarkan produk atau jasa kalian.
Posting Komentar untuk "Suka Duka Seorang Sales Dan Marketing"