Siapa sih diantara kita yang tidak ingin memiliki teman ? Aku rasa manusiawi sekali ya kita sebagai manusia memiliki naluri untuk bergaul dengan manusia lainnya. Kita ini makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain di kala sedang mengalami kesusahan.
Tapi apa iya kita butuh teman hanya pada saat sedang susah ? Apa kita tega melihat teman atau sahabat hanya menjadi tempat sampah untuk mendengar segala curhatan kita ? Mau tidak sebaliknya, kita yang dengan setia mendengar segala curhatan teman kita. Bukankah hidup ini harus seimbang. Ingin didengar ya harus bisa mendengarkan orang lain.
Jangan Berteman Karena Ada Maunya
Alkisah aku memiliki teman yang sedang mengalami kisah demikian. Sebut saja namanya Bunga. Aku dan Bunga bukan sahabat dekat, kami hanya saling menyimpan nomor whattsapp ke dalam gawai masing-masing. Saling melihat status satu dengan lainnya tanpa memulai percakapan. Aku dan Bunga seperti sudah tahu bahwa kami berteman tanpa harus bertatap muka.
Suatu ketika Bunga mengirim pesan whattsapp untukku. Bertanya kabar, basa basi sejenak sampai akhirnya dia curhat mengenai teman barunya. Sebenarnya tidak dikatakan baru-baru amat. Teman yang dia kenal karena suatu keperluan pekerjaan hingga akhirnya menjadi dekat, sebut saja namanya Hanna.
Awal berteman dan menjadi dekat, Hanna suka sekali menelepon Bunga dan mengajak untuk makan siang bareng. Karena Bunga bukan tipe wanita yang suka berprasangka buruk, diterimalah ajakan dari Hanna. Singkat kata mereka sering jalan berdua, biasanya makan siang di sela-sela istirahat keduanya.
Sebenarnya Bunga ingin sesekali menolak ajakan Hanna, namun seperti ada rasa tidak enak apalagi kadang Hanna agak sedikit memaksa. Yang membuat Bunga sedikit keberatan apabila makan siang di luar adalah waktu makan siang yang melebihi jam istirahat Bunga. Bunga hanya tidak ingin teman-teman di kantornya menjadi iri karena dia beberapa kali meninggalkan kantor dua sampai tiga jam.
Mendengar cerita Bunga aku jadi turut prihatin. Namun Bunga bukanlah teman yang egois. Walau dia sedang ada sedikit masalah dengan temannya yang lain, namun Bunga pun tak lupa menanyakan kabarku dan meminta aku bercerita akan kesibukanku.
Aku dan Bunga memang hanya teman sepintas lalu tapi kami saling menghargai satu dengan yang lain. Itulah yang aku sebut adab dalam berteman. Kami memang jarang bertemu atau kopdar dalam bahasa kerennya namun kami bisa dibilang jauh di mata dekat di hati.
Keprihatinanku mendengar curhat Bunga lainnya adalah ternyata selama bergaul dengan Hanna, Bunga tidak pernah diberi kesempatan untuk bercerita tentang dirinya. Hanna seolah tidak memberi ruang bagi Bunga untuk bersuara. Miris bukan. Apakah ini yang dinamakan adab yang baik dalam berteman, tentu bukan.
Sekarang Bunga sudah mulai menjauh perlahan dari Hanna. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Bunga. Wanita sebaik Bunga pantas mendapat teman yang memperlakukannya dengan adab yang baik.
Untuk kalian yang mungkin sedang menjalani persahabatan, ingatlah untuk selalu memberi kesempatan kepada sahabat kita bercerita tentang dirinya. Jangan paksa bertemu jika teman atau sahabatmu sedang ingin sendiri. Dan yang paling penting lagi, jangan peralat atau manfaatkan temanmu untuk keinginan atau ambisimu semata. Ingat, bahwa temanmu juga manusia yang punya hati nurani.
Mendengar cerita Bunga aku jadi turut prihatin. Namun Bunga bukanlah teman yang egois. Walau dia sedang ada sedikit masalah dengan temannya yang lain, namun Bunga pun tak lupa menanyakan kabarku dan meminta aku bercerita akan kesibukanku.
Aku dan Bunga memang hanya teman sepintas lalu tapi kami saling menghargai satu dengan yang lain. Itulah yang aku sebut adab dalam berteman. Kami memang jarang bertemu atau kopdar dalam bahasa kerennya namun kami bisa dibilang jauh di mata dekat di hati.
Keprihatinanku mendengar curhat Bunga lainnya adalah ternyata selama bergaul dengan Hanna, Bunga tidak pernah diberi kesempatan untuk bercerita tentang dirinya. Hanna seolah tidak memberi ruang bagi Bunga untuk bersuara. Miris bukan. Apakah ini yang dinamakan adab yang baik dalam berteman, tentu bukan.
Sekarang Bunga sudah mulai menjauh perlahan dari Hanna. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Bunga. Wanita sebaik Bunga pantas mendapat teman yang memperlakukannya dengan adab yang baik.
Untuk kalian yang mungkin sedang menjalani persahabatan, ingatlah untuk selalu memberi kesempatan kepada sahabat kita bercerita tentang dirinya. Jangan paksa bertemu jika teman atau sahabatmu sedang ingin sendiri. Dan yang paling penting lagi, jangan peralat atau manfaatkan temanmu untuk keinginan atau ambisimu semata. Ingat, bahwa temanmu juga manusia yang punya hati nurani.
Kadang jadi temanpun harus betani mengatakan "tidak"...
BalasHapusBener mbak, pada sebagian org susah berkata "TIDAK" kepada temannya. Makasih udh mampir ya mbak
HapusBener banget, menjalani persahabatan masing-masing orang harus saling memahami dan juga menghormati bukan malah memanfaatkannya. Sahabat sejati adalah teman yang selalu peduli terhadap kondisi yang dihadapi temannya dan selalu memberi ruang sahabatnya untuk bercerita☺
BalasHapusIya mbak. Pada kenyataannya ada beberapa individu yang seperti itu walau tak jarang banyak jg persahabatan yang langgeng. Makasih udah mampir mba di blog sya
HapusBertemab itu saling, kalau yang satu merasa tidak nyaman. Wah, susah langgengnya.
BalasHapusIya mba, kalau satunya hanya ingin memanfaatkan kan kasihan yang lain. Miris sebenarnya dengan yang menimpa Bunga. Dia seperti tertekan apabila Hanna sudah mulai menelponnya. Makasih sudah mampir mba
HapusTerima kasih sudah diingatkan ttg adab berteman ini. Betul juga bahwa kita harus bisa memperlakukan teman2 kita dg baik agar peryemansn bisa saling bermanfaat ya..
BalasHapusMakasi sudah mampir mba. Pasti kita berteman inginnya langgeng. Kalau hanya menjadi pihak yg dimanfaatkan kok kasihan juga. Mending menjauh kalau sya.
HapusBetul mbak. beradab itu nggak cuma soal makan, minum dan sebagainya. tapi berteman juga. Sebab hidup itu vertikal dan horisontal. Semoga kita selalu bisa menjadi teman baik bagi semua orang ya
BalasHapusMakasih udh mampir, mbak. Iya mba aku hanya turut prihatin dengan apa yang dialami oleh temanku itu. Semoga kita dijauhkan dengan teman model Hanna.
HapusBener banget...berteman itu harus tulus, jangan karena ada kepentingan..semoga kita bisa terus berteman ya 😁
BalasHapusSalam kenal mba hetty, makasih udh mampir. Aamiin semoga pertemanan dalam.komunitas ini langgeng.
HapusBetul mbak, berteman pun harus dijaga atitude nya. jangan karena saking akrabnya hingga melupakan hal-hal yang sifatnya privasi. jadi kita harus saling dapat menghargai satu sama lain agar pertemanan tetap terjalin
BalasHapusIya pak, sya sependapat. Kadang ada individu yang tidak mengerti ruang privasi sahabatnya lalu seenaknya mengganggu waktu dan pekerjaan temannya. Makasih sudah mampir pak
HapusDalam berteman gak usah takut mengatakan tidak, dan jangan sungkan untuk menasihati jika teman kita salah
BalasHapusBenar mbak. Belajar dari Bunga, aku memantapkan diri akan bilang tidak kepada teman yang sekiranya terlalu mengganggu privasi. Makasih sudah mampir mba
HapusTeman yang terlalu dominan itu pada dasarnya kurang peka pada keadaan dan orang lain di luar dirinya sendiri. Terlalu fokus menempatkan dirinya sebagai pusat poro pertemanan niscaya akan membuatnya kehilangan beroleh peluang teman sejati dalam suka dan duka.
BalasHapusWah sangat mengena sekali ni mbak kalimatnya. Aku sependapat dengan mbak. Aku sempat berpikir apa sebenarnya Hanna ini tak punya teman sehingga terkesan mendekati Bunga hanya utk dimanfaatkan. Makasih udh mampir ya mbak
HapusWaduh emang banyak banget temen yang suka seenaknya sendiri gituh.Yang model begini biasanya cari mangsa orang yang tidak tegas dan gak enakan.
BalasHapusSemoga Bunga mendapat pelajaran dari kejadian ini. Belajar menditeksi orang - orang ( baik lelaki maupun perempuan) yang gemar memanfaatkan orang.
Benar mbak. Kadang org seperti Bunga ingin menjadi pribadi yang positif thinking. Namun jadinya malah dimanfaatkan. Makasih sudah mampir ya mba
HapusBener banget mbak berteman memang harus ada adabnya. Sama kayak mbak, aku juga punya temen deket jarang ketemu tapi seringkali curhat lewat WhatsApp. Pernah juga seperti Bunga, selalu dicurhatin masalah dia, sementara kalau gantian dicurhatin seperti ngga tertarik gitu. Akhirnya pelan" agak menjauh
BalasHapusTidak nyaman kan mba jika selalu teman kita yg berbicara panjang lebar sementara tak ada ruang sedikitpun bagi kita utk berbicara. Itu yg dialami Bunga bahkan lebih ke "paksaan". Makasih sudah mampir mbak
HapusBaca ini saya jadi senyum sendiri karena ingat teman baik dan teman yang menjauhi saya tanpa sebab, sampe dia nikah aja saya nggak di kabarin. Tapi ya sudahlah itu juga mau nya dia.
BalasHapusKok malah saya jadi curhat
Hehehe, gpp kok mba. Kita mungkin pernah mengalami kejadian kurang mengenakkan dengan teman kita. Namun yg terjadi pada Bunga itu memang bagi saya suatu hal yang tidak biasa dimana teman dekatnya itu suka memaksa untuk bertemu. Makasih sudah mampir ya mba
HapusBerteman pun ada batasnya, ada etika, ada privasi yang harus dijaga. Bisa dilihat ekspresi wajah kalau orang enjoy privasinya dibahas ya ga masalah. Batas privasi tiap orang tentunya berbeda-beda
BalasHapusSetuju banget pak. Kalau teman kita sudah memperlihatkan rasa tidak nyaman lebih baik kita jg tahu diri dan bisa menghubunginya lagi di lain waktu, bukan malah memaksa. Makasih udh mampir ya pak.
HapusTernyata dalam berteman pun kita harus berilmu. Kita harus tahu bagaimana adab berteman. Sebagainya muslim tentu contoh terbaik adalah Rasulullah SAW. Kita tidak boleh menjadi manusia egois yng hanya mementingkan diri sendiri.
BalasHapusSalam kenal mbak... aku setuju banget dengan kalimat mbak. Kita tidak boleh egois yg hanya mementingkan diri sendiri. Makasih udh mampir ya mba
HapusBerteman itu sebaiknya selain harus punya adab kita juga harus saling mengaji rasa
BalasHapusBenar pak. Jangan hanya ingin didengar tanpa ingin mendengar. Kok kesannya egois banget. Makasih sudah mampir di blog sya pak.
HapusKalau dalam Islam berteman apa bergaul pasti dong ada adabnya. Sebaiknya kita tetap menghormati orang lain, menyadari ada jam kantor dan lain-lain juga. ga bs seenaknya aja egois dong ntar jadinya hehe... tulisan yg menarik kak Maria...salam kenal
BalasHapusSalam kenal juga mba. Iya, kita tidak bisa mengganggu teman kita jg jika mereka sedang punya privasi. Makasih udah mampir ya mba
HapusSaya tipe teman yang suka mendengar kalau teman saya pandai bicara.
BalasHapusTapi kadang lupa diri dengan kebanyakan cerita. Haduh.... Semoga teman bicara saya tidak merasa rugi ketemu.
Memang harus ada adab, sih, dan yang ini tuh kadang lupa.....
Iya mba, sebenarnya tidak masalah mau jd pendengar atau didengar cuma cerita di Bunga ini sepertinya terlalu dikejar2 saja oleh sahabatnya ini sehingga kasihan. Makasih mba sudah mampir.
HapusKlo kata lagu persahabatan bagai kepompong, selalu dengan keindahan jika bisa salinh memahami antar satu sama lainnya. Sahabat bukan untuk dimanfaatkan
BalasHapusBener banget, jangan sampai memanfaatkan atau dimanfaatkan apalagi berlebihan. Makasih udah mampir ya kak
HapusSusah juga ya kalau ada teman seperti itu 🤭. Aku sendiri tipe yang lebih suka mendengarkan dari pada bercerita sih Mbak jadi mungkin bisa cocok dengan si Hanna itu hahahhaa
BalasHapusSama sih mba, aku jg tipe pendengar. Tapi ada kalanya aku ingin bercerita. Cuma si Hanna emang sudah keterlaluan sih kalah menurutku karena seperti mengejar2 Bunga cuma hanya ingin didengar curhatnya. Kasihan aku jdnya. Mkasih udh mampir ya mba.
Hapus