Orang yang tinggal di Surabaya siapa yang tidak suka makan nasi pecel? Mungkin hampir semua suka, apakah mau dijadikan sarapan, makan siang maupun makan malam. Nah kali ini aku mau mereview warung Bu Elis yang terletak di jalan rungkut tengah. Warung ini menjual beberapa masakan khas Jawa Timur, salah satunya nasi pecel
Sarapan Di Warung Bu Elis
Apa yang menyebabkan warung Bu Elis ini istimewa? Karena buka mulai pukul 03.00 WIB lho teman-teman. Bahkan aku dan suami pernah makan sahur di warung ini setahun yang lalu. Gara-garanya aku tidak ada ide untuk menu sahur sehingga aku putuskan saja ajak suami makan di warung Bu Elis.
Warung Bu Elis memang cocok untuk para pekerja yang berangkat subuh karena mereka bisa sekalian membungkus sarapan untuk dibawa ke kantor. Ohya, aku belum menjelaskan menu apa saja yang dijual di Warung Bu Elis ini. Nasi pecel merupakan andalan pastinya ya, selain itu warung Bu Elis menjual nasi campur, rawon, dan lontong sayur.
Pengunjung yang datang silih berganti dan warung Bu Elis hampir tidak pernah sepi pengunjung. Kalau aku perhatikan sepinya warung pada sore hari namun jika sudah masuk malam hari akan kembali ramai. Pengunjung selain membungkus makanan yang dibeli, mereka juga dapat makan di tempat alias dine in bahasa kerennya, hehehe.
Harga dari nasi pecel Bu Elis pun tidak terlalu mahal. Dengan lauk telur, harga dibandrol dua belas ribu rupiah. Harga pasti berbeda jika menggunakan lauk ayam, rempelo hati atau dadar jagung. Yang pasti ayam lebih mahal dibanding dadar jagung.
Untuk minuman di warung Bu Elis kita bisa memesan es teh, teh hangat, es jeruk, jeruk hangat bahkan air mineral pun tersedia. Tinggal pilih yang mana. Biasanya pengunjung yang makan di tempat akan di dahulukan ketimbang yang membungkus makanannya.
Selain hidangan nasi, Bu Elis menjual camilan yang lagi ngetrend di Surabaya yaitu tahu walik. Harganya murah sih, empat belas ribu dapat sepuluh biji tahu walik. Aku seneng banget kalau sudah makan tahu walik, crispy banget dan renyah gitu deh rasanya. Jangankan aku, ibuku saja yang sudah tidak punya gigi juga doyan lho, hehehe.
Nasi pecel Bu Elis ini menurutku enak di bumbu pecelnya. Ohya, sebagai informasi bahwa Bu Elis sendiri lho yang menyajikan nasi pecel atau nasi campur pesanan kita. Dengan gaya yang luwes, Bu Elis cepat sekali dalam menyajikan nasi pecel ke dalam piring maupun ke kertas nasi yang berwarna coklat.
Aku pun pernah mengantri panjang saat membelu nasi pecel untuk sarapan. Bertepatan di hari Minggu sehingga orang-orang mungkin malas masak ya, sehingga mereka memilih untuk beli makan di luar. Awalnya sudah langsung pengen cabut aja dari lokasi, tapi mau gimana lagi. Aku sedang ingin makan nasi pecel Bu Elis, begitu pula dengan ibuku. Akhirnya setengah jam menunggu antrian, akupun dilayani Bu Elis.
Kalau lagi malas masak, kita bisa beli rawon satu porsi dan dibawa pulang. Di rumah kita tinggal masak nasi lalu makan rawon ramai-ramai dengan anggota keluarga lainnya. Kalau kurang dagingnya bisa kita tambahkan telur asin sebagai pelengkap. Kebetulan warunf Bu Elis juga menjual telur asin.
Kalau buat kalian yang mager ke luar rumah, jangan kuatir. Nasi pecel Bu Elis bisa dipesan melalui aplikasi online. Tahu Waliknya pun bisa dipesan online. Menarik bukan! Kuliner yang tampak tradisional yaitu nasi pecel namun begitu sudah berbicara strategi marketing maka dengam cara apapun bisa dipesan atau dibeli.
Selamat menikmati makan nasi pecel!
Credit foto : Google
Masyaa Allah, Bu Elis ada rencana buka cabang warungnya di Bandung nggak ya Mba? Hihihi terima kasiha atas tulisannya, Mbaa.
BalasHapusHallo mbak, salam kenal yah
Hapus