"Jangan pernah menyesali keadaanmu dimasa lalu, kita harus bangkit bergerak".
"Segeralah memohon ampunan orang-orang yang pernah engkau sakiti agar hidupmu dapat kau jalani dengan penuh kemudahan".
"Ayo... kita harus percaya diri agar semua tantangan di depan dapat kita taklukan !"
Menulis Buku Motivasi, Siapa Takut
Ketiga kalimat diatas mungkin merupakan contoh-contoh kalimat yang dilontarkan beberapa motivator pada saat mereka mengisi suatu acara. Memang tidak sepenuhnya sama, kalimat diatas merupakan improvisasi dari saya yang sering tersugesti oleh para motivator tersebut.
Kenapa saya tiba-tiba menulis tentang beberapa kalimat yang membangkitkan lecutan semangat kepada setiap individu yang mendengarnya. Karena ada sangkut pautnya dengan rencana ke depan saya menentukan kemana arah tulisan saya.
Setelah satu setengah bulan saya belajar menulis timbul pertanyaan dari dalam diri saya. Mengenai keinginan saya menulis akan hal apa. Biasanya dalam dunia kepenulisan ada dua jenis tulisan, yaitu fiksi dan nonfiksi. Awal mulai menulis, saya sudah menyatakan saya tidak mampu menulis fiksi. Bukan tidak mau, tapi sulit untuk saya menggambarkan tokoh-tokoh yang sebenarnya tidak ada dalam keseharian kita. Atau menulis mengenai dongeng yang saya sedikit mengalami kesulitan pada saat mendeskripsikan bagaimana binatang dapat berbicara dan lain sebagainya.
Lalu saya mengamati beberapa tulisan yang sudah saya hasilkan. Hampir seratus persen bercerita tentang pengalaman di sekeliling saya, apakah itu curhatan dari ojek online yang tiap hari mengantar jemput saya, cerita teman kerja mengenai keluarga yang saya samarkan namanya dan berbagai kisah pengalaman hidup orang lain yang saya dapat selama ini.
Terlintas di benak saya, sepertinya saya bisa menuangkan ke dalam tulisan nonfiksi dengan label motivasi. Wow, menarik nih ! Batinku kala ide itu muncul seketika. Oke, sepertinya Insya Allah aku niat memantapkan diri mulai menulis yang berkaitan dengan motivasi.
Salah satu contoh pengalaman hidup yang bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk menghasilkan motivasi bagi sebagian orang misalnya pengalaman hidup beberapa individu yang pernah terjerat kartu kredit sehingga menghasilkan motivasi agar tidak menggunakan kartu kredit lagi. Lalu bagaimana bisa terhindar dari penggunaan kartu kredit ? Yaitu dengan mengurangi gaya hidup konsumtif.
Contoh lainnya adanya kesempitan rezeki yang sedang dialami seseorang bisa menjadikan motivasi untuk beribadah lebih giat lagi dan bersyukur lebih banyak lagi serta tak lupa bersedekah.
Tema-tema tulisan semacam itu biasanya dicari oleh masyarakat kita. Bagaimana menumbuhkan motivasi agar dapat mensyukuri hidup, motivasi hidup hemat, motivasi menempuh pendidikan setinggi-tingginya dan segala jenis motivasi lainnya.
Sempat terbersit harapan jika memang gaya kepenulisan saya sudah baik dan sudah pantas untuk diterbitkan, semoga ada penerbit yang melirik dan ingin menerbitkan berbagai buku-buku nonfiksi motivasi yang saya tulis. Tujuannya tentu saja ingin beramal sholeh kepada pembaca tanah air agar dengan motivasi yang saya tulis di buku mampu mengubah cara berpikir pembaca yang budiman dari yang tadinya pesimis menjadi optimis.
Jadi, menulis buku nonfiksi motivasi ? Siapa takut.
Ayo kk semangat. Ditunggu buku motivasinya
BalasHapusMakasih ya dek..
HapusSemoga apa yang kita tulis menyebar motivasi ya
BalasHapusAamiin. Sukses utk mbak Linda jg
HapusSemangat ... 💪
BalasHapusMakasih mba mardha. Semangat jg ya
HapusWaaahh mantul ka,, mangatz
BalasHapusMakasih dek. Kmu jg ya semangattt terus
HapusSemangat memotivasi..
BalasHapusMakasih kak, semangat menulis jg ya kak
HapusBisa gantiin mario teguh 😁
BalasHapusJadinya maria teguh ya, hehehe
HapusAku tunggu bukumu kak 💚
BalasHapusAamiin, doakan ya mbak
HapusAlhamdulillah ,tujuan sudah ada didepan mata,tinggal action nya.
BalasHapusWell,,..Aku tunggu bukunya,,,Sukses selalu
Salam literasi...
Terima Kasih mbak. Mbak juga hebat sudah punya buku solo
Hapussukses untuk mb maria....semoga buku motivasinya selalu bisa menginspirasi
BalasHapus