Harapan sejatinya pasti dimiliki oleh seluruh umat manusia. Orang sakit pasti punya harapan untuk sembuh. Seorang mahasiswa mempunyai harapan untuk bisa lulus kuliah tepat waktu agar orangtuanya tidak perlu mengeluarkan biaya untuknya lagi. Pasangan yang baru menikah pasti berharap segera dikaruniai momongan.
Harapan Setiap Orang Berbeda
Bahkan dulu akupun sewaktu masih berada di bangku SD sangat berharap waktu cepat berlalu agar aku bisa menjadi orang dewasa sehingga tidak perlu mengerjakan PR. Dulu aku sangat tidak suka diberi PR berjibun oleh guruku. Eh, pada saat sudah menjadi orang "dewasa" yang mungkin pada saat itu dalam bayanganku orang dewasa adalah orang yang sudah bekerja, akupun berharap ingin kembali menjadi anak kecil yang tidak pusing-pusing mikirin targat sales di kantor. Duh kan, aku jadi orang yang tidak pandai bersyukur. Padahal kan tidak mungkin berharap menjadi kecil kembali. Aku bukan penyihir. Hehehe.
Hari ini tepat di hari ke-31 aku menuntaskan tulisan yang bertema harapan. Tentu saja tulisanku tidak sampai di sini saja. Insya Allah ini akan menjadi pembelajaran bahwa berlatih menulis memang berat. Tapi kalau ada niat disitu ada jalan.
Jangan menjadi seperti aku yang dulu dimana kurang memiliki rasa syukur.
Posting Komentar untuk "Harapan Setiap Orang Berbeda-Beda"